Kuri-Kinton: Manisan Jepang yang Melambangkan Kemakmuran di Tahun Baru

Masakan Jepang ditandai oleh tradisi, makna, dan rasa yang melintasi abad. Di antara resep yang dirayakan selama Tahun Baru Jepang (Oshōgatsu), sebuah makanan manis yang mencolok dan berwarna emas menjadi sorotan: kinton, yang juga disebut kuri-kinton. Lebih dari sekadar hidangan perayaan, ia membawa simbolisme kemakmuran, kelimpahan, dan harapan untuk tahun yang akan datang.

Apa itu Kinton?

Kinton adalah makanan manis yang disiapkan terutama dengan satsumaimo (ubi jalar Jepang dengan kulit ungu dan daging kuning) dan kuri-no-kanroni (kastanye yang dimasak dalam sirup), ditambah dengan sedikit mirin dan pewarna alami yang diekstrak dari gardênia (kuchinashi-no-mi). Warnanya yang emas merujuk pada emas dan, oleh karena itu, dianggap sebagai simbol kekayaan dan harapan baik.

Secara tradisional, kinton adalah bagian dari osechi ryori – hidangan spesial Tahun Baru yang terdiri dari berbagai makanan lezat yang melambangkan harapan positif seperti kebahagiaan, kesehatan, umur panjang, dan kemakmuran.

Kuri-kinton: kue Jepang yang melambangkan kemakmuran di tahun baru

Asal dan Arti dari Kinton

Kinton lahir di Jepang feodal, ketika bahan-bahan lokal mendapatkan sorotan dalam perayaan penting. Pada periode Edo, ubi jalar menjadi penting tidak hanya karena rasa manisnya, tetapi juga karena pentingnya dalam sejarah: itu sangat penting untuk kelangsungan hidup di masa-masa kelaparan, menyelamatkan ribuan keluarga.

Warna emas dari makanan manis, yang diperoleh dari campuran daging ubi jalar dengan pewarna gardania, melambangkan emas, keberuntungan, dan kelimpahan – nilai yang sangat diinginkan pada Tahun Baru.

Selain Tahun Baru, kinton juga disajikan dalam upacara pernikahan, acara keluarga, dan hadir di toko kue tradisional Jepang wagashi.

Bahan-bahan Kinton Jepang

Resep tradisional menggunakan sedikit bahan, tetapi masing-masing memiliki peran penting:

  • Satsumaimo: Ubi jepang, lebih manis, kering, dan memiliki tekstur berserat.
  • Kuri-no-kanroni: Kacang kastanye yang dimasak dan diawetkan dalam sirup.
  • Kuchinashi-no-mi: Kulit gardenia, digunakan sebagai pewarna alami kuning.
  • Mirin: Penyedap manis Jepang yang memperkuat rasa dan kilau makanan penutup.
  • Gula: Dalam jumlah kecil, disesuaikan dengan selera dan rasa manis alami dari bahan-bahan.

Cara membuat Kinton

Persiapan kinton itu sederhana, tetapi membutuhkan perhatian pada detail. Berikut adalah langkah-langkah dasar:

  1. Persiapkan ubi jalar: Kuliti dan potong menjadi irisan atau dadu kecil. Masak sampai empuk.
  2. Purê: Haluskan kentang hingga membentuk purê yang halus dan merata.
  3. Warna: Rebuslah kulit gardenia yang dibungkus kain bersama dengan kentang, untuk mendapatkan warna keemasan.
  4. Campuran: Tambahkan mirin, gula (jika perlu) dan aduk dengan kacang yang sudah dimasak.
  5. Finishing: Sesua teksturanya hingga mendapatkan krim kental, dengan potongan kacang diaduk. Sajikan dalam porsi kecil atau sebagai bagian dari osechi.

Tips: Titik dari purê dan keseimbangan antara rasa manis dan kilau sangat penting untuk kinton yang sempurna.

Kuri-kinton: kue Jepang yang melambangkan kemakmuran di tahun baru

Osechi Ryori: Mengapa Kinton Ada?

osechi ryori adalah sekumpulan hidangan yang disiapkan sebelum Tahun Baru untuk menghindari penggunaan dapur selama hari-hari pertama tahun, mengikuti tradisi Jepang yang telah ada selama ribuan tahun. Hidangan-hidangan ini disajikan dalam kotak-kotak yang dihias dan setiap item dari menu membawa makna spesifik untuk membawa keberuntungan dan kebahagiaan.

Kinton melambangkan kekayaan dan kesuksesan finansial, tetapi berbagi ruang dengan hidangan osechi lainnya, seperti udang (panjang umur), ikan kazunoko (kesuburan), dan kacang kuromame (kesehatan dan kerja keras).

Pentingnya Budaya dari Satsumaimo

Selain rasa, satsumaimo melambangkan ketahanan dan daya juang bagi orang Jepang. Dit种 di seluruh negeri, terutama di wilayah Kanto, ubi jalar telah menyediakan makanan di masa-masa sulit. Saat ini, ubi jalar masih hadir dalam hidangan manis maupun gurih, baik dipanggang, direbus, atau digunakan dalam resep musim gugur dan musim dingin.

Anak-anak di Jepang biasanya ikut serta dalam perjalanan untuk panen satsumaimo, sebuah tradisi sekolah yang memperkuat hubungan antara makanan dan budaya.

Kuri-kinton: kue Jepang yang melambangkan kemakmuran di tahun baru

Keton dan Tahun Baru Jepang yang Menarik

  • Kinton tidak dianggap sebagai makanan penutup, melainkan sebagai hidangan seremonial;
  • Penggunaan kacang dan pewarna alami bersifat opsional dalam versi rumahan;
  • Hashis bulat, digunakan pada Tahun Baru, melambangkan peralihan antara dunia fisik dan spiritual;
  • Persiapan semua hidangan osechi dilakukan sebelumnya, karena memasak di hari-hari pertama tahun baru secara tradisional dihindari;
  • Sebuah kotak osechi dapat menampung hingga 15 hidangan, membentuk sebuah perayaan sejati atas keragaman makanan Jepang.

Kinton di Jepang Saat Ini

Meskipun dengan globalisasi, kinton tetap mempertahankan tempatnya di meja pada Tahun Baru Jepang, baik di rumah tradisional, kedai wagashi, atau restoran yang mengkhususkan diri dalam masakan musiman. Versi industri dan bahan-bahan dapat ditemukan di toko produk Jepang di seluruh dunia.

Persiapan Anda yang sederhana dan simbolis menghubungkan masa lalu dan sekarang, mengangkat nilai-nilai tradisi kecil di tengah rutinitas cepat kota-kota besar.